Sabtu, 19 Juni 2010

KITAB TAUHID BAB 67 [KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH]

Firman Allah: “Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan semua langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik mereka.” (QS. Az zumar: 67).

Ibnu Mas’ud berkata: “Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah r seraya berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari, pohon-pohon di
atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudianAllah berfirman: “Akulah Penguasa (raja)”, maka Rasulullah tertawa sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah: “Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.” (QS. Az Zumar: 67).

Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan: “Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman: “Akulah penguasa, Akulah Allah.” Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan: “Allah letakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda: “Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-Nya, dan berfirman: “Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan kiri-Nya dan berfirman: “Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Telapak “Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di Tangan Allah Ar Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan seseorang di antara kalian.” Ibnu Jarir berkata: “Yunus meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari bapaknya (Zaid bin Aslam), ia berkata: Rasulullah bersabda: “Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di atas perisai.”

Kemudian Ibnu Jarir berkata: “Dan Abu Dzar berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Kursi yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah tengah padang pasir.” Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa ia berkata: “Antara langit yang paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air itu, dan Allah berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” (HR. Ibnu Mahdi dari Hamad bin Salamah, dari Aisyah, dari Zarr, dari Abdullah bin Mas’ud). Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad Dzahabi.

Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata: Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bumi? Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, beliau bersabda: “Antara langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah di atas itu semua, dan tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam.” ( HR. Abu Daud dan ahli hadits yang lain).

Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat tersebut di atas (*)
2. Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah, sebagaimana yang terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah, mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
3. Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah, beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al Qur’an menegaskannya.
4. Rasulullah tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi.
5. Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit itu diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari kiamat.
6. Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.
7. Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku lalim, dan berlaku sombong pada hari kiamat.
8. Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di tangan seseorang.
9. Kursi itu lebih besar dari pada langit.
10. Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.
11. Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra air.
12. Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.
13. Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.
14. Jarak antara Kursi dan samudra perjalanan 500 tahun.
15. Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.
16. Allah I berada di atas Arsy.
17. Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.
18. Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.
19. Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jauhnya perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.
Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb sekalian alam, semoga shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad , keluarganya serta para sahabatnya.

(*) Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah, dan kecilnya seluruh makhluk dibandingkan dengan Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar